Aktualkaltim.com, Samarinda – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kaltim terus berupaya untuk mempertahankan prestasi atlet Pencak Silat Bumi Etam (julukan provinsi kaltim).
Latihan intensif tersebut dilakukan untuk menghadapi ajang pra Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS).
Pelatih seni pencak silat Kaltim, Agus Julian, mengungkapkan bahwa program pelatihan yang disajikan meliputi, peningkatan fisik hingga teknik para atlet. Dengan harapan mereka, dapat mempertahankan prestasi yang pernah diraih sebelumnya.
“Dari awal seleksi sudah kelihatan kelebihan dan kekurangan masing-masing atlet, kami melatih mereka setiap hari baik dari segi fisik maupun teknik, alhamdulillah perkembangannya lumayan dan ada peningkatan,” ungkapnya.
Agus menjelaskan bahwa program pelatihan ini memiliki target maksimal, mengingat banyak atlet dari Kalimantan Timur yang berhasil lolos ke POPNAS tahun lalu. Ia berharap prestasi tersebut dapat dipertahankan melalui pelatihan intensif ini.
Saat ini, terdapat 29 atlet yang mengikuti training camp (TC), dan 12 di antaranya berada di kategori seni. Dalam kategori seni, terdapat tiga jenis nomor yaitu tunggal, ganda, dan regu.
“Untuk tunggal, ada dua atlet putra dan putri. Untuk ganda, ada empat orang yang terdiri dari dua pasangan, sementara untuk regu terdapat tiga atlet masing-masing untuk putra dan putri,” jelas Agus.
Salah satu tantangan dalam pelatihan ini adalah menyamakan persepsi para atlet mengenai gerakan yang akan dinilai di tingkat nasional. Menurut Agus, selain teknik, pelatih juga fokus pada kekuatan, keserasian gerak, dan ketepatan fisik.
“Kendala kami adalah perlu menyamakan persepsi mereka, terutama untuk gerakan yang akan dinilai di tingkat nasional,” tambahnya.
Pada cabang seni dalam pencak silat, gerakan terbagi menjadi dua kategori, yaitu gerakan baku dan kreasi. Pada nomor tunggal dan regu, gerakan baku sudah diatur dari tingkat dasar hingga internasional, sehingga yang dinilai adalah ketepatan, keserasian, dan kemantapan. Sedangkan untuk kategori ganda, pelatih memiliki keleluasaan menciptakan kreasi gerakan sendiri.
Tidak seperti beberapa cabang seni lainnya, pencak silat seni tidak menggunakan musik. Sehingga ia menekankan bahwa pelatihan lebih difokuskan pada pengaturan energi, ekspresi, dan waktu jeda gerakan.
“Kami tidak memakai musik, tetapi mengajarkan mereka bagaimana mengeluarkan tenaga secara maksimal, kapan berhenti, jeda, dan ekspresi yang tepat dalam setiap gerakan,” pungkasnya. (Adv/DisporaKaltim)