Aktualkaltim.com. Samarinda – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Samarinda menyerbu Depo Pertamina Patra Niaga yang terletak di Jalan Cendana, Kamis (6/6/2024).
Mereka meminta untuk mengusut tuntas mafia elpiji bersubsidi 3 kilogram mulai dari pangkalan sampai ke Pertamina.
Humas Aksi, Taufikuddin mengatakan untuk gas elpiji sendiri terjadi kelangkaan. Menurutnya hal itu menjadi penyebab harga yang kian melonjak di pasaran.
Ia membeberkan, harga elpiji subsidi yang biasanya hanya Rp18 ribu di agen pun, saat ini bisa tembus hingga Rp50 ribu.
“Artinya ini ada oknum, maka kami dari PMII Kota Samarinda, mendorong dan menegaskan bahwa harus dilakukan evaluasi,” tegasTaufik.
Selain meminta untuk mengusut tuntas soal adanya dugaan mafia elpiji 3 kilogram, PMII juga meminta agar Pertamina-BUMN untuk segera melakukan pemindahan Depot Pertamina Patra Niaga ke Kecamatan Palaran.
Menurutnya jarak depo yang terlalu dekat dengan permukiman cukup menghawatirkan. Terlebih jika sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Sejak zaman Wali Kota Syahrie Jaang, kata Taufik, hingga kepmimpinan Andi Harun sudah disepakati adanya perpindahan depo tersebut. Namun pihak pusat Pertamina belum memberikan tanggapan.
Kependudukan yang padat, ditambah dengan aturan yang berlaku bahwa Depo Pertamina harusnya memiliki jarak setidaknya 50 meter dari permukiman.
“Tapi ini kita lihat, tidak lagi 50 meter,” imbuhnya.
Setidaknya 20 orang yang hadir, melangsungkan orasi terkait evaluasi kinerja dari PT Pertamina yang ada di Kota Samarinda.
Tak mendapatkan respon yang diinginkan, para peserta aksi nekat untuk melakukan orasi hingga dibagian tengah jalan, hingga menimbulkan kemacetan, yang bertepatan dengan jam pulang kantor.